Sebuah lonceng kecil dikaitkan pada tali di leher kuda yang lebih kecil. Bunyi lonceng memberitahu kuda buta dimana dia berada sehingga bisa mengikutinya. Tak hanya itu. Si kuda yang lebih kecil selalu memperhatikan temannya yang buta, dan si kuda buta akan mendengarkan bunyi bel, dan lalu perlahan berjalan ke tempat temannya karena percaya dengan tuntunannya.
Ketika pulang ke kandang di sore hari, kuda dengan lonceng sesekali berhenti sambil menoleh ke belakang, memastikan temannya yang buta tidak tertinggal jauh untuk mendengar bunyi loncengnya.
Sama seperti pemilik kuda ini, Tuhan tidak meninggalkan kita karena kita tidak sempurna atau karena kita punya masalah atau punya kesulitan. Dia menjaga kita dan bahkan mendatangkan orang lain ke dalam hidup kita untuk membantu kita di saat susah.
Kadang, kita adalah kuda buta yang dituntun bunyi lonceng kecil dari orang yang dikirim Tuhan ke dalam hidup kita. Kali lainnya, kita adalah “kuda yang menuntun”, membantu orang lain untuk menemukan jalannya.
Sahabat baik selalu seperti itu. Kita mungkin tidak selalu melihat mereka, tapi kita tahu, mereka selalu siap membantu kita. Selalu ingat untuk lebih baik dari yang diperlukan. Orang-orang yang kita temui kemungkinan sedang berperang dalam berbagai jenis pertempuran.
You have read this article inspirasi /
motivasi
with the title Kisah Dua Kuda. You can bookmark this page URL http://elachelle89.blogspot.com/2011/04/kisah-dua-kuda.html. Thanks!