Dokter sejenak menenangkan dirinya sendiri untuk memberi tahu ayah bayi itu dan menawarkan diri untuk memberitahukan berita yang menyedihkan itu kepada si ibu.
"Tidak," kata ayah itu dengan tegas. "Saya mau memberitahukannya sendiri."
Bersama-sama mereka meletakkan bayi yang terbalut kain itu di sisi ibunya. Sang Ibu mengagumi kulitnya yang halus, menyisir rambut bayinya dengan tangannya dan melihat dengan bangga kepada suaminya. "Dia sempurnya ya?"
Suaminya sekilas tersenyum. Ibu itu dapat membaca sebuah isyarat di mata suaminya. Dengan perlahan lalu dia membuka selimut dan melihat tangan si kecil yang cacat itu. Ruangan itu menjadi hening seketika.
Kemudian dia menoleh kepada suaminya dan berkata dengan lembut, "John, hukum kehidupan tidak pernah salah. Anak ini lahir di tempat yang sesuai dan kita pun mendapatkan anak yang sesuai. Tidak ada yang salah dengan semua ini. Semua ini adalah tanggung jawab yang harus kita selesaikan dengan sebaik-baiknya."
You have read this article inspirasi /
motivasi
with the title Bayi Yang Cacat. You can bookmark this page URL http://elachelle89.blogspot.com/2011/04/bayi-yang-cacat.html. Thanks!